Rabu, 23 Desember 2015

KISAH NYATA. Hilang Untuk Yang Ketiga Kalinya, Seorang Pemuda Ditemukan Ditahun KETIGA Setelah Kepergiannya

Maha besar Allah yang kuasa terhadap segala sesuatu. Keajaiban memang tidak disangka-sangka dan bisa terjadi kapan saja. Disini, saya berbagi cerita kisah nyata seorang pria berumur kurang lebih 32 tahun bernama Supardi, yang telah kembali kepada keluarganya untuk yang KETIGA kalinya. Ketika kebahagiaan ini menjadi kebahagiaan besar bagi warga desa kami, saya rasa kisah ini layak untuk saya ceritakan kepada seluruh dunia. Jadi tolong selesaikan bacaan kisah menarik ini. Dengan rasa syukur atas kehendak Allah SWT siapapun akan mendapatkan pertolongan. Alllahuakbar..Allahuakbar..

Supardi merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara, tinggal di desa yang sama dengan saya bahkan dia adalah tetangga dekat saya. Dia dikenal baik oleh warga desa kami, rajin sholat ke masjid bahkan terkadang dia mengumandangkan adzan di masjid “Al-Hikmah” di desa kami (Dk.Kandren, Ds.Weru, Kec.Weru, Kab.Sukoharjo). Benar, dia memang sosok yang rajin dan taat kepada orangtua, kesehariannya membantu orangtua ke sawah. Selain itu, meskipun latar pendidikannya hanya tamat SD, dia juga rajin bekerja di industri rumah pembuatan Roti yang letaknya tepat di depan rumah saya dan hanya berjarak kurang dari 10 meter dari rumahnya. Lalu bagaimana dia bisa menghilang berkali-kali? Dia memiliki keadaan psikologis yang labil, sehingga membuat dirinya terkadang kehilangan akal sehatnya. KETIGA ?? Benar.. BERMULA ketika dia masih berusia remaja, saat itu dia pergi dengan mengendarai sepeda motor. Entah bagaimana apa yang sedang dipikirkan kemudian dia sampai ditempat yang dia tidak mengetahui lagi arah menuju rumahnya. Kala itu dia menangis disebuah tempat lalu singkat cerita dia mendapat pertolongan dari orang yang baik hati kemudian sampailah dia kepada keluarganya karena dia masih bisa mengatakan darimana dia tinggal, cerita ini saya dengar dari orangtua saya, mereka mengatakan Supardi sampai di wilayah Wonogiri dan pulang dalam keadaan selamat. Jangka waktu kehilangan hanya 1 hari 1 malam.

KEDUA, terjadi pada 19 Maret 2013 silam, masih dengan kasus yang sama. Dia pergi meninggalkan rumah dengan sepeda motor beserta surat2 penting seperti STNK dan KTP. Dia juga membawa kalung emas yang saya kurang mengetahui berapa gram emas tersebut. Siapa yang tidak akan sedih jika anggota keluarganya menghilang dalam keadaan psikologis yang seperti itu. Keluarga selalu berupaya untuk menemukan dia, namun mereka belum segera menjumpainya. Kala itu saya masih duduk di bangku SMA, saya memanggil dia dengan sebutan “Lek Pardi” seperti sebutan anak2 yang ada di desa saya. Selang 3 hari setelah menghilang yakni 21 Maret 2013, Allah menghendaki Lek Pardi pulang dengan seorang Bapak berasal dari Purwodadi. Ya, untuk kasus kedua dia menghilang sampai di daerah purwodadi. Ketika bapak tersebut mengantar dengan mobil box yang berisi kendaraan motor yang dia bawa, beliau bercerita. Dia menemukan lek pardi sedang berdiri di sebuah tempat dekat dengan hutan, dia seperti kebingungan di dekat sepeda motor dengan keadaan yang masih sama seperti saat dia pergi. Ya, kalung emas yang dia kenakan, Surat2 penting yang dia bawa masih utuh. Bapak tersebut menanyakan kepada lek pardi apakah membawa ktp, kemudian Lek Pardi menunjukkan surat2 yang ada di dompetnya. Tanpa pikir panjang bapak tersebut menyadari bahwa dia seorang yang menghilang dan lupa akan jalan pulang. Esok hari setelah bapak itu menemukan lek Pardi, bapak tersebut langsung membawa pulang lek pardi dengan ditemani tetangganya. Dia mengantar lek pardi kepada keluarganya dengan ikhlas tanpa mengharap imabalan apapun. Di sepanjang jalan dari Purwodadi menuju Ds.Weru ini dia bertanya kepada orang2 yang ada dijalan untuk menemukan alamat Lek Pardi ini dan akhirnya lek pardi sampailah kepada keluarganya. Setelah jelang beberapa Minggu kemudian, pihak keluarga lek pardi berkunjung ke rumah bapak tersebut untuk menyambung silaturahmi kepada bapak tersebut. Namun sayang, ternyata Bapak penolong yang baik hati ini telah meninggal dunia. Semoga Allah SWT membalas semua amal ibadahnya. Aamiin.

KETIGA, terjadi dalam tahun yang sama ketika dia telah kembali setelah menghilang untuk yang kedua kalinya. 15 Juni 2013 lek pardi telah meninggalkan rumah lagi dengan membawa kalung emas yang sama dan dengan mengendarai sepeda onthel. Betapa sedih keluarga yang ditinggalkan, ujian yang sama terjadi lagi dan harus dijalani. Namun, do’a dan harapan dari seorang ibu tak pernah berhenti. Ibu yang selalu menerima anak-anak dalam keadaan bagaimanapun, selalu berdo’a untuk kebaikan sang putra. Tangisan kasih sayang akan kerinduan putranya. Segala upaya telah dilakukan. Lagi-lagi usaha belum mendapatkan hasil sampai akhirnya dia pulang di tahun KETIGA setelah kepergiannya. Maha Kuasa Allah pada setiap hambanya. Apakah anda jenuh dengan kisah yang saya tulis? Atau apakah anda sedang terbawa emosi haru dengan keluarga tersebut? Semoga anda tidak kunjung segera untuk menghentikan membaca cerita ini. Masih banyak cerita menarik yang akan saya tulis..

Di bulan September tahun 2015, ketika saudara tertua lek pardi (Lek Tum) yang beralamat di boyolali sedang berjaga di warung “HIK”nya, dia dijumpai seseorang tanpa busana dan meminta korek api untuk merokok. Lalu Lek Tum memberikan korek lalu laki-laki tersebut pergi. Namun yang dia lakukan bukanlah merokok rokok, melainkan sebuah kertas yang dia gulir. Setelah orang tersebut telah pergi , saudara tertua lek pardi menyangka bahwa yang telah mendatanginya itu adalah adik nya yang telah hilang. Dengan perasaan gugup dia membangunkan suaminya yang sedang tidur untuk menghampiri laki-laki tersebut. Saat dia (Lek Pardi KW, iya saya sebut KW karena dia sudah disangka lek pardi karena kemiripannya) datang di warung tersebut memang waktu sudah tengah malam. Singkat cerita dia diantar ke rumah di Weru waktu pagi sekitar pukul 06.00 WIB dengan diantar mobil dan setelah itu dalam waktu beberapa bulan ini dia dirawat keluarga disini, diantar berobat ke RSJ di daerah Klaten dan dirumah dia dibuatkan kamar dengan keadaan dikurung bambu supaya dia tidak kemana-mana.

Sungguh takdir Allah yang telah mengatur segala apa yang ada di dunia. Pada tanggal 22 Desember 2015 tepatnya adalah 2,5 Tahun setelah kepergiannya Juni 2013 lalu. Datang kabar dari saudara desa yang berada di Semarang mengabarkan bahwa dia bertemu dengan Lek Pardi di Masjid dekat rumahnya di waktu subuh. Yang membuat saya takjub, ternyata waktu Subuh itu, lek Pardi lah yang mengumandangkan adzan. Dan dia juga menangis karena rasa rinndu untuk pulang ke rumahnya saat dia bertemu saudara yang menjemputnya. Dalam keadaan menghilang dari rumah ternyata dia juga mencoba untuk kembali pulang namun dia merasa bingung dan malah menyasar sampai ke Semarang.

HARI INI, tanggal 23 Desember 2015 menjadi hari bahagia di desa kami karena telah diketemukannya Lek Pardi yang asli. Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB dia datang di rumahnya yang sebelumnya dijemput oleh saudaranya. Sungguh kuasa Allah, dia lagi dan lagi bisa pulang dan bertemu ibu serta keluarga tercinta.Beginilah suasana kedatangan tersebut.

(Lek Pardi : Berada Dalam Lingkaran Merah)

LALU ??? Siapa orang disangka lek pardi ini??? Saya dan beberapa tetangga awalnya juga menyangsikan Lek Pardi KW tersebut saat dia datang. Dan ternyata Allah menjawab pertanyaan ini dan menjawab do’a dari kami semua. Ini adalah foto orang yang dikira Lek Pardi tersebut. Memang mirip, apalagi jika dilihat dari samping.


Sore ini, 23 Desember 2015 . Rumah lek pardi kedatangan Polisi untuk mengambil data Lek Pardi KW untuk selanjutnya akan disampaikan kepada keluarga yang sebenarnya. Hasil dari wawancara polisi dengan lek pardi KW, sungguh tak terduga dia bisa mengingat keluarga dan dimana dia tinggal, padahal ketika ditemukan dia sama sekali tidak mengatakan hal tersebut. Saya mendengar bahwa dia berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk saudaraku yang mengenal orang ini tolong smapaikan kepada keluarga supaya bisa berkumpul kembali. Ciri-ciri orang ini Putih, tinggi sekitar 165 cm. Dia sekarang juga terlihat lebih segar dan lebih gemuk daripada saat dia ditemukan di boyolali waktu itu. Semoga Allah SWT memberikan jalan untuk saudara kita ini, saudara sebangsa, untuk bisa bertemu dengan keluarganya lagi. Aamiin. Beginilah suasana di rumahnya saat Polisi datang dan saat wawancara dengan Lek Prdi KW.



Ini adalah barang bawaan yang selama ini dia pakai, dia mengatakan mendapat barang dari beberapa orang, terkadang juga mendapat uang dari orang2. Sebelumnya dia juga menjual kalung emas yang ia kenakan senilai 2 juta untuk bekal makan.


Berikut Kurungan Bambu Yang dibuatkan Untuk Lek Pardi KW.


Kisah ini adalah NYATA dan kita bisa mengambil hikmah bahwa ketika kita selalu berbuat baik maka kita akan mendapatkan sikap baik dari orang lain. Do’a adalah kekuatan, kita berharap terhadap Allah yang maha kuasa, dan pasti Allah akan mengabulkan. Dan masih banyak hikmah yang dapat anda simpulkan sendiri. Semoga kisah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiiin Ya Rabb… :)





0 komentar:

Posting Komentar